A. Kemasyarakatan
Kegiatan apapun yang akan dialami santri di masyarakat dididikkan di Pondok Pesantren. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya santri tidak canggung di masyarakat. Baik menjadi guru, pengurus organisasi, mubaligh, imam, pegawai, dan lain-lain.
Juga tidak segan dalam menghadapi kenyataan hidup untuk mencari rizeki, seperti: pertanian, perdagangan, perusahaan, dan lain-lain, sesuai dengan bakat masing-masing.
B. Hidup Sederhana
Sederhana bukan berarti miskin, dan bukan berarti mendidik dan mengajari miskin, bahkan sebaliknya. Sedangkan kemewahan yang tidak kenal batas menjurus kepada kehancuran, tak kenal rasa kemanusiaan dan rasa syukur.
C. Tidak Berpartai
Pendidikan pondok tidak ada sangkut pautnya dengan partai politik atau golongan, tetapi justru menjadi perekat umat, di atas dan untuk semua golongan.
D. Tujuan utama ke pesantren LILIBADAH THOLABUL ILMI, bukan untuk menjadi pegawai
Tujuan pokok ke pondok adalah ibadah mencari ilmu dengan suci, memenuhi perintah agama. Tentang nanti menjadi pegawai atau tidak, tidak menjadi pikiran atau perhitungan. Diharapkan para santri tidak hanya menjadi pegawai tetapi malah mempunyai pegawai dengan mental pesantren yang kuat (WIRASWASTA). Tetapi yang lebih utama bisa memimpin suatu usaha atau organisasi atau memimpin teman-teman yang menghajatkan pimpinan. (zoel)