“Bil-imtihaani yumdahul mar’u wayuhaanu”.
Dengan adanya ujian, ada kalanya orang akan meningkat derajat kemuliaannya, akan tetapi ada pula yang justru menjadi turun derajat kemuliaannya.
Masa-masa ujian adalah masa memanen. Setelah melewati masa setengah tahun santri ditempa dengan ilmu-ilmu baru, tiba saatnya melihat sejauh mana kemampuan santri dalam menguasai pengetahuan yang telah diajarkan.
Sejak awal perjalanan Pondok, ujian terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan ujian. Diawali dengan Ujian Tahfidz dan Tahsin yang berlangsung selama 1 pekan, dilanjutkan dengan Ujian Lisan yang berlangsung selama 1 pekan, dan kemudian saat ini berlangsung Ujian tulis yang berlangsung selama 8 hari.
Berbekal kesungguhan santri dalam belajar, ujian berlangsung dengan baik. Tidak ada yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan ujian ini selain keberhasilan dari segala sisinya. Lulus ilmunya, lulus mentalnya dan lulus aqidahnya.
Semuanya berjalan dalam bingkai “Thalabul ‘ilmi lil-‘ibaadah”. (zoel)