Home PROFIL Sejarah Berdirinya Ponpes Darut Taqwa
Sejarah Berdirinya Ponpes Darut Taqwa
Di sebuah desa yang sejuk di Kabupaten Ponorogo, lahirlah sebuah harapan besar bagi umat. Harapan itu berawal dari tekad seorang ulama muda, Drs. KH. Samsudin, Lc., yang usai menimba ilmu di tanah suci Makkah, pulang dengan cita-cita membangun generasi Qur’ani yang berwawasan luas.
Dengan semangat dakwah dan pendidikan, beliau memulai langkah sederhana. Dari rumah kecil beliau yang menampung santri-santri awal, kemudian berkembang menjadi lembaga yang diberi nama Pondok Pesantren Darut Taqwa. Tepat pada 14 Juli 2010, pondok ini resmi berdiri, menjadi tonggak lahirnya pusat pendidikan Islam modern di Ponorogo.
Waktu berjalan, santri terus berdatangan. Dari hanya beberapa orang, kini telah mencapai ratusan, bahkan ribuan. Mereka datang dengan latar belakang berbeda, namun dipersatukan oleh tekad yang sama: menuntut ilmu agama sekaligus ilmu umum dengan keseimbangan.
Darut Taqwa tumbuh bukan hanya sebagai tempat menghafal Qur’an, tetapi juga sebagai kawah candradimuka pembentukan karakter. Dengan motto “Qur’ani, Mandiri, Berprestasi”, pesantren ini mendidik santri agar tidak hanya menjadi penghafal ayat, tetapi juga pejuang dakwah, pemimpin masa depan, dan insan berakhlak mulia.
Perjalanan belum berhenti. Dalam usianya yang masih muda, Darut Taqwa telah menorehkan prestasi: sekolahnya masuk jajaran terbaik di Ponorogo, alumninya tersebar hingga ke luar negeri, dan berbagai kegiatan dakwah serta sosial terus digelorakan.
Kini, Darut Taqwa berdiri kokoh dengan dua kampus—Putra di Desa Pintu, Jenangan, dan Putri di Desa Bekare, Bungkal—menjadi rumah ilmu, rumah akhlak, dan rumah perjuangan.
Sejarah Darut Taqwa adalah sejarah tentang keyakinan, kesabaran, dan doa. Dari sebuah langkah kecil di tahun 2010, kini menjelma menjadi gerakan besar yang insyaAllah akan terus melahirkan generasi Qur’ani yang siap mengabdi untuk agama, bangsa, dan peradaban dunia. (az)